Cirebonmedia.com- Cirebon tak hanya dikenal memiliki letak yang strategis, melainkan juga tersohor dengan sebutan kota wali. Budaya masyarakatnya yang religious dengan tetap menjaga nilai-nilai yang diwariskan oleh salah satu anggota Wali Songo, yaitu Sunan Gunung Jati merupakan sebuah keunikan tersendiri. Selain itu, Cirebon juga merupakan salah satu dari sedikit daerah di nusantara ini yang bermasyarakat multi-etnik. Walaupun menyandang predikat Islami, justru dikota yang terletak antara perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah inilah beragam orang dengan bermacam macam suku, kepercayaan dan budaya dapat hidup bersama secara harmonis. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Cirebon dinilai sangat baik sebagai tujuan singgah maupun berinvestasi.

Dalam era saat ini, letak strategis dan peninggalan sejarah serta budaya yang dipertahankan membuat Cirebon berkembang dan memiliki wajah baru dalam dunia bisnis. Tak hanya menjadi tempat transit saja seperti sebelumnya, kini Cirebon berevolusi menjadi salah satu kota yang menarik para pebisnis untuk berinvestasi. Keunikan yang dimiliki Kota Udang inilah yang kemudianj ditangkap oleh para pelaku usaha untuk menggelontorkan dana dan membangun usaha di kota Cirebon.

Menurut penuturan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Kota Cirebon M.Arif Kurniawan.ST, pada tahun 2013 lalu ada 96 izin yang diajukan dalam pemanfaatan ruang di Kota Cirebon. Dari jumlah itu, 23 di antaranya pembangunan hotel dan 22 ajuan untuk perumahan. Berdasarkan data dan fakta tersebut, Arif menilai Kota Cirebon tidak lagi menjadi kota persinggahan, melainkan kota tujuan.

Sungguh perkembangan yang sangat signifikan, melihat banyaknya izin usaha diajukan kepada Pemerintah Kota Cirebon. Banyak pihak juga memprediksikan Cirebon akan menjelma sebagai kota Metropolitan baru seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota maju lainya yang terdapat di Nusantara.

Sebagai masyarakat Cirebon patutnya kita bangga dan antusias dalam menyambut era baru yang terjadi di Cirebon, perkembangan inilah yang kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cirebon  mengingat perubahan mata Nusantara dalam melihat Cirebon yang dahulu hanya dijadikan tempat singgah namun kini memili potensi untuk investasi. Perkembangan ini dapat dilihat dari tumbuhnya gedung-gedung beraksitektur modern, hotel-hotel yang berdiri kokoh ditanah Cirebon, serta volume kendaraan yang makin hari makin meningkat yang tak jarang menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan di Cirebon yang dahulunya lancar kini padat dengan kendaraan yang berdesakan setiap harinya.

Kini, saat Cirebon tengah berevolusi hebat, masyarakat Cirebon tertuntut untuk lebih cakap dalam mengambil bagian dalam pembangunan itu. Kita tak akan menjadi tamu di rumah sendiri, maka kita harus menciptakan sesuatu yang akan menegaskan eksistensi putra daerah sebagai pilar penting pembangunan yang positif.