6 Istana Kepresidenan yang Tersebar di Indonesia

Cirebonmedia.com- Indonesia merupakan negara yang memiliki segudang sejarah yang sangat menarik untuk diketahui, dari perjalanan melawan penjajah hingga merdeka melahirkan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah yang sangat kental salah satunya ialah Istana Kepresidenan yang tersebar di Indonesia.

Jika berbicara tentang istana kepresidenan mungkin yang cukup familiar dalam benak masyarakat adalah Istana Negara, Istana Merdeka di Jakarta dan Istana Bogor yang sering mendapatkan sorotan dari media mau pun masyarakat karena Istana-istana ini sering menjadi pusat pemerintahan presiden Indonesia seperti menerima tamu negara dari para pemimpin dunia.

Sebenarnya tidak hanya ketiga Istana itu saja, Indonesia memiliki 6 Istana Kepresidenan yang tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia. Untuk itu berikut adalah 6 Istana Kepresidenan yang tersebar di Indonesia:

Istana Negara

istana negara Istana Negara berada dalam komplek Istana Kepresidenan Jakarta. Letaknya berada di Jl. Medan Merdeka Utara dan berseberangan dengan Istana Merdeka. Di sinilah tempatnya Presiden memusatkan pemerintahan, pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, tempat rapat kerja nasional, jamuan kenegaraan dan acara-acara yang bersifat kenegaraan lainnya. Istana Negara dibangun tahun 1796 untuk kediaman pribadi seorang warga negara Belanda, bernama J.A van Braam. Pada tahun 1816, bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jenderal Belanda. Umurnya berarti sudah ratusan tahun. Ada dua sejarah penting yang terjadi di Istana Negara pada masa silam. Pertama, ketika Jendral de Kock menguraikan rencananya kepada Gubernur Jenderal Baron van der Capellen untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol. Kedua, saat Gubernur Jendral Johannes van de Bosch menetapkan sistem tanam paksa.

 

Istana Merdeka

istana merdeka Istana Merdeka dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873. Istana ini sering disebut sebagai Istana gambir karena banyaknya pohon gambir yang tumbuh di sekitar Lapangan Koningsplein. Istana Merdeka menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Saat Bendera Merah Putih berkibar, ratusan ribu orang berteriak menyerukan “Merdeka!”. Sejak saat itulah istana ini dinamakan Istana Merdeka. Saat ini Istana Merdeka diperuntukkan untuk menyelenggarakan acara-acara kenegaraan, antara lain Peringatan Detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara, penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat, dan pelantikan perwira muda (TNI dan Polri).

Istana Bogor

istana bogor Istana Bogor sudah berdiri sejak tahun 1744. Istana Bogor dulunya dibangun sebagai tempat peristirahatan Gubernur dan petinggi Belanda di Batavia. Istana Bogor pun kini menjadi tempat peristirahatan presiden jika sedang bertugas di Bogor. Meski begitu, Istana Bogor masih berfungsi sebagai tempat penjamuan tamu-tamu negara. Pada November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation) dan diterbitkanlah Deklarasi Bogor. Deklarasi ini merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas dan investasi sebelum tahun 2020. Lalu pada November 2006, presiden AS saat itu George W Bush berkunjung ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama enam jam. Uniknya, bangunan Istana Bogor mencontoh arsitektur Blenheim Palace di Inggris.

Istana Tampaksiring

istana tampaksiring Berbeda dengan istana negara lainnya, Istana Tampak Siring dibangun setelah masa Indonesia merdeka. Istana Tampaksiring terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Tampak artinya “telapak” dan siring artinya “miring”. Menurut legenda, nama itu berasal dari Raja Mayadenawa. Raja Mayadenawa ini adalah seorang raja yang memiliki sifat angkara murka. Saat Batara Indra mau menghukum Raja Mayadenawa, ia melarikan diri dengan memiringkan telapak kakinya agar jejak kakinya tidak dikenali. Namun, pada akhirnya Raja Mayadenawa berhasil ditangkap. Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa sambil memiringkan telapak kakinya itulah yang dinamakan Tampaksiring. Istana Tampak Siring didirikan atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan tempat peristirahatan berhawa sejuk dan jauh dari keramaian kota. Istana Tampak Siring diarsiteki oleh R.M Soedarsono dan memiliki empat gedung utama. Empat gedung utama itu antara lain adalah Wisma Merdeka, Wisma Yudhistira, Wisma Negara, dan Wisma Bima.

Gedung Agung Yogyakarta

istana yogyakarta Istana Kepresidenan Yogyakarta atau lebih dikenal Gedung Agung Yogyakarta berada di Jl. Ahmad Yani dan berseberangan dengan Museum Benteng Vredeburg. Dibangun pada tahun 1869, Gedung Agung Yogyakarta menyimpan banyak peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Pada 6 Januari 1946, Yogyakarta resmi menjadi ibukota baru Republik Indonesia yang masih muda. Istana itu pun berubah menjadi Istana Kepresidenan sebagai kediaman Presiden Soekarno, Presiden pertama Indonesia, beserta keluarganya. Di istana ini jugalah, Presiden Soekarno melantik Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI pada tanggal 3 Juni 1947. Gedung Agung Yogyakarta berfungsi sebagai tempat menjamu tamu-tamu negara. Beberapa tamu negara yang pernah datang ke sana adalah Yang Dipertuan Agung Sultan Azlan Shah dari Malaysia di tahun 1990, Kaisar Akihito Jepang di tahun 1991, dan Putri Basma dari Yordania pada tahun 1996.

Istana Cipanas

istana cipanas Istana Cipanas berada di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Istana ini punya luas sekitar 7.760 meter persegi. Istana Cipanas menawarkan kesejukan dan udara segar, karena letaknya ada di ketinggian 1.100 mdpl di kaki Gunung Gede. Rupanya, Istana Cipanas dulunya adalah bangunan pribadi milik seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini difungsikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Sampai saat ini, Istana Cipanas pun jadi tempat peristirahatan presiden dan tempat berlangsungnya acara-acara non-formal. Istana Cipanas disebut-sebut sebagai tempat favorit Presiden untuk beristirahat. Betapa tidak, istana ini memiliki tempat pemandian air panas, kolam pemacingan ikan, dan kebun. Istana Cipanas pernah jadi tempat resepsi pernikahan antara Edhie Baskoro Yudhoyono, putra Presiden SBY, dengan Siti Ruby Aliya Rajasa.