Kantor Imigrasi Kelas II Cirebon Sampaikan Sambutan KEMENKUMHAM Pada Upacara HUT RI Ke-70

Cirebonmedia.com- 17 Agustus adalah momen dimana seluruh elemen masyarakat Indonesia serentak menggelar upacara bendera untuk memperingati jasa para pahlawan yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dalam momen yang sama, Kantor Imigrasi Kelas II Cirebon menggelar upacara bendera yang bertempat di lapangan Kantor Imigrasi Kelas II Cirebon. Dengan pidato sambutan dari Kementrian Hukum dan Ham yang diwakili oleh kepala Kantor Imigrasi Kelas II Cirebon yaitu Eko Budiyanto.

Upacara Imigrasi 300x300Isi dari pidato sambutan tersebut adalah “Kemerdekaan adalah anugerah deari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tidaklah didapatkan dengan Cuma-Cuma. Berbagai pengorbanan telah dipertaruhkan baik harta, benda bahkan nyawa. Mereka tak kenal kata lelah, apalagi menyerah. Tak ada gelisah apalagi keluh kesah, yang ada hanya ikhlas untuk berjuang lebih keras.

Bahu membahu sesama anak bangsa terus diupayakan. Berbagai strategi dijalankan. Mulai dari perjuangan secara fisik adu kekuatan, adu senjata, hingga diplomasi dengan kata-kata penuh makna.

Penjajahan adalah penindasan. Beban penindasan tidak saja dirasakan secara fisik, terlebih secara bathin dan selalu menorehkan luka yang mendalam, maka betapa pentingnya arti kemerdekaan bagi setiap insane dalam perjalanan hidupnya. Lebih baik berkalang tanah dari pada hidup mewah dibawah kaki penjajah.

Oleh karenanya konstitusi kita menyatakan bahwa “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Semangat inilah yang menjadi pengobar perjuangan para pendiri bangsa.

Dan merebut kemerdekaan adalah kata keramat yang menyulut semangat. “ Siapa bisa merantai suatu bangsa, kalau semangatnya tidak mau dibinsakan?” Itulah kalimat singkat dari Bung Karno, sang Proklamator, putra Sang Fajar, yang mampu membakar semangat anak bangsa, untuk bersama-sama berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

Apakah nikmat kemerdekaan sebagaimana yang diharapkan para pendahulu kita sudah bisa direalisasikan? Ataukah masih dalam baying impian? Terlepas dari keberhasilan yang telah dicapai selama 70 tahun Indonesia merdeka, sepertinya masih ada aspek-aspek kehidupan bangsa yang mengalami stagnasi.

Dan yangb lebih miris lagi, saat ini sebagai generasi muda yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa, sibuk dengan kenikmatan sesaat dalam penyalahgunaan narkoba dan tak lagi mau peduli untuk urusan Negara dan bangsa. Jadi jangankan memberikan penghargaan atau ucapan terima kasih bagi para pejuang yang telah mempersembahkan kemerdekaan untuk kita, melanjutkan dan memelihara hasil perjuangannya pun kita belum bisa.

Ataukah sesungguhnya penjajahan telah bermetamorfosis dalam bentuk yang lain? Mungkin benar kita tidak terjajah, namun kita tidak sadar, bahwa bangsa lain telah menekan kita dari segala aspek kehidupan. Rakyat Indonesia dibuatnya bertekuk lutut dan tunduk akan keinginannya. Lalu dimanakah makna kemerdekaan itu? Dan inikah bukti tanda terima kasih kita atas perjuangan para pendiri bangsa?

Pelajaran penting dari para pejuang bangsa khususnya semangat dalam merebut kemerdekaan dengan segala pengorbanannya layak kita terapkan saat Negara dan bangsa merintih dalam kesakitan atas berbagai ketidaknyamanan. Saat ini kita telah berada dalam “pelayaran” menuju pulau tujuan yang penuh harapan dengan “kapal Kabinet Indonesia Kerja”. Bekerja berarti berkarya.

Mari dengan semangat “Kami PASTI”, kita bekerja dan berprestasi. Dengan semangat “Kami PASTI” mari bersinergi untuk menghindari disintergrasi. Dengan semangat “Kami PASTI” lanjutkan perjuangan para pendahulu untuk Indonesia yang lebih maju. Dengan semangat “Kami PASTI” mari kita mengabdi bagi kejayaan negeri. Dirgahayu Indonesiaku… jayalah bangsaku, jayalah Negeriku merdeka selamanya. MERDEKA!!!”.

 

 

Image By: Bhakti Gunawan/ Cirebon Media