Bukan Kenaikan Harga BBM Yang Membuat Jengkel, Tapi Ini

Di awal bulan Juli 2018, PT Pertamina (Persero) mengerek harga jual sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Di wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali), harga BBM jenis Pertamax naik dari Rp 8.900 menjadi Rp 9.500 per liter, sedangkan jenis Pertamax Turbo naik Rp 600 per liter menjadi Rp 10.700. Pertamina juga menaikkan harga Pertamina Dex sebesar Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter dan Dexlite naik Rp 900 menjadi Rp 9.000 per liter. Selain Pertamina, kenaikan harga BBM juga dilakukan perusahaan minyak lain seperti Shell, Total, dan Vivo.

Arcandra mengatakan kebijakan tersebut dilakukan demi perbaikan pengelolaan minyak dan gas baik dari sisi hulu maupun hilir dan menciptakan keadilan energi.

Namun bukan hal itu yang membuat kebanyakan orang jengkel. Namanya orang butuh, berapapun akan dipenuhi. Masalah harga akan dikesampingkan, yang penting stok tidak terganggu, aman-aman saja.

Mengisi BBM di SPBU kadang bisa jadi aktivitas yang menyebalkan, tentunya lebih menyebalkan daripada mendengar harga BBM naik. Lebih menyebalkan lagi ketika mendapati situasi yang mengenaskan, bensin ‘E’ di saat hendak berangkat kerja atau sekolah, waktu mepet lagi. Maupun ketika pulang tepat pada saat Matahari sedang tersenyum bahagia, panas terik membakar, bercucuran ‘kesang badag kesang lembut’, cacing-cacing berteriak menggaungkan ‘Aksi Bela Perut’.

Mampir ke SPBU, lalu antre sepanjang tol Cipali, mau putar balik di belakang sudah ada kendaraan segede gaban nutupin jalan. Meletus sudah amarah ini, alangkah bahagianya jika tadi berangkat lebih awal atau membeli bensin eceran. Ditambah lagi banyak manusia tengil rada miring tepat di depan antrean.

Di tempat antrean bensin ada bermacam-macam drama yang akan lebih membuat geram daripada ketika menonton drama korea. Berikut diantaranya :

Mentang-mentang Gak Lagi Bisulan, Duduk di Jok Gak Tau Aturan

“Mamang, antrean di depan sisa satu biji, maju gih. Kok masih santai-santai aja sih? Atau mau saya smackdown motornya?” Giliran tangkinya dicor minyak, barulah mereka turun dan memulai adegan yang menggelikan. Cabut kunci, buka jok, terus buka tutup tangki, yang semuanya dilakukan dalam gerakan slow motion.

Ditambah lagi pas aksi mencabut kunci, tangannya cidera tersenggol setang, kuncinya terpelanting jatuh. Setelah ambil kunci, dibukalah jok motor, sial tutup tangkinya malah karatan dan hanya bisa dibuka dengan jurus Rasengan milik Naruto Uzumaki. Sambil komat-kamit mulut mbah dukun baca mantra, dengan segelas air putih lalu motor disembur. So, persiapkan hal yang demikian setidaknya 2-3 orang sebelum antean kita tiba.

Bisa Maju Sedikit Kan? Jangan Nyalakan Mesin di Tempat Pengisian Dong

Menyalakan kendaraan bukanlah perkara yang sulit dan pelik, pun tidak membutuhkan waktu berjam-jam. Saat situasi antre di SPBU sedang panjang-panjangnya, peserta antrean biasanya akan selalu fokus pada orang yang sedang mendapat giliran mengisi bensin. Segala sesuatunya pasti akan diamati tanpa dilewatkan sepercik pun. Termasuk yang dilakukan setelah seorang mengunci tangki motornya lalu menutup jok.

Jenis manusia-manusia yang budiman setelah transaksi selesai mereka akan mendorong motornya ke depan. Tentu saja tujuannya untuk mempercepat durasi antrean. Namun bagi yang urat malunya telah dimasukkan ke dalam bakso, mereka sekonyong-konyong saja menaiki motor, pasang kunci dan menyalakan motor di posisi yang sama.

Oke lah kalau starter lancar. Lah kalau mati? Ya terpaksa gelar tikar dulu nobar adegan mengengkol starter kaki motor. Mending juga sekali engkol mesin langsung nyala, kalau sampai jutaan kali? Bisa-bisa lampu sen motor si emak mudik ke kampung halaman.

Main HaPe di SPBU, Mau Didatangi Bencana?

Di setiap SPBU sudah ada papan aturan berisi larangan penggunaan beberapa barang. Mulai dari larangan menyalakan api, merokok, memotret dan menggunakan HaPe. Larangan yang pertama jelas-jelas akan menimbulkan bencana yang luar biasa jika dilanggar. Larangan ini dipatuhi betul oleh pelanggan SPBU karena akibatnya yang mengerikan. Tapi larangan penggunaan hape yang sebenarnya mempunyai potensi yang sama seperti penggunaan korek api belum banyak dipahami. Mau didatangi bencana?

So, kebijaksanaan tidak hanya diperlukan dalam situasi dan kondisi yang sifatnya besar. Kebijaksanaan juga penting dalam hal-hal kecil, termasuk saat mengisi BBM di SPBU. Tidak mengapa BBM naik asalkan SPBU bersih dari manusia-manusia seperti ini.

Sumber : www.mojok.co
Penulis : Afip Maulana