Kemana Menghilangnya Buku Pendidikan Moral Pancasila

Karyneiko
  • 2 tahun
  • 469
  • 0

Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi terbesar keempat dunia, lebih dari 250 juta jiwa penduduk dengan 300  etnik yang berbeda beda. Beragam macam agama dan aliran kepercayaan bahkan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini semua menjadi satu dalam payung yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila menjadi  alat pemersatu bangsa ini, tentunya bila mampu mengamalkan pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari untuk mencapai masyarakat adil dan makmur bedasarkan keadilan sosial.

Tanpa sebuah alat pemersatu, sangat sulit untuk meraih satu cita-cita kemerdekaan dan mana mungkin bisa mempertahankan keberlangsungan bangsa.

Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diambil dari nilai-nilai kebaikan serta kemanusiaan universal. Pancasila tidak memihak pada salah satu agama atau suku tertentu.

Jika dalam kehidupan sehari hari nilai nilai pancasila tidak bisa di terapkan, maka  bisa mengancamkan keutuhan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.

Oleh karena itu nilai nilai pancasila ini murni sebagai langkah untuk mengantarkan Indonesia pada fase ke emasan atau kemerdekaan yang hakiki yang lepas dari penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa.

Semangat Pancasila sekarang ini sudah semakin luntur. Apakah karena sudah menghilangnya buku pendidikan moral pancasila?

Buku itu dulu wajib dimiliki oleh setiap siswa baik dari SD, SMP samapai SMA. Saat masih SD buku itu dipinjamkan dan tidak diperjualbelikan. Ada label yang tertulis “Buku Ini Milik Negara”. Kita wajib mengembalikan setelah naik kelas dan diganti dengan buku yang baru.

Menginjak usia SMP dan SMA kita sudah diwajibkan membeli buku PMP ini. Dalam buku ini bukan hanya berisikan tentang Pancasila dan sejarahnya. Namun berisikan pendoman bagaimana mengamalkan kehidupan berpancasila.

Coba sekarang ini kita lihat isi dari media sosial. Banyak sekali hal yang bertentangan dengan nilai pancasila terutama sila ketiga “Persatuan Indonesia”.

Tahun politik media sosial semakin ramai dengan hujat menghujat, saling fitnah, caci maki bahkan kata-kata kotor. Media sosial bukan dijadikan alat untuk mempersatukan bangsa namun menjadi media perpecahan. Layaknya peperangan dan siap untuk saling bunuh.

Kemana Pancasila pergi? Mari kita renungkan apa isi dari Pancasila yang ada dalam buku PMP.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (seharusnya rakyat Indonesia bebas memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai keyakinanya namun kenapa masih saja ada persekusi kepada umat beragama?)

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (Seharusnya Rakyat Indonesia memiliki jiwa kemanusiaan, berkeadilan dan beradab. Kenapa saat ada bencana banyak yang mengabadikan dan berswafoto bukan berebut menolong? Lalu hukum yang masih tajam kebawah hingga rakyat merasa ketidak adilan. Kalau masalah adab kita sama-sama tau di media sosial ungkapan yang tidak layak dan tidak beradab banyak kita temui bahkan ada yang berujung ke pengadilan)

3. Persatuan Indonesia (Seharusnya rakyat Indonesia ini bersatu dan tidak mudah dipecahbelah. Kenapa sekarang ini semakin tajam perbedaan dan menganggap musuh kepada saudara sendiri)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /  perwakilan (Seharusnya segala hal diseleseikan secara musyawarah untuk mencari titik temu. Sayang sekarang ini lebih mengedepankan ego masing-masih bahkan dalam parlemenpun kerap terjadi voting bahkan ada yang walk out. Lalu dimana letaknya permusyawaratan)

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Seharusnya rakyat merasakan keadilan dalam kehidupan baik hukum, pendidikan atau hal lainya. Sayangnya masih banyak kesenjangan sosial yang terjadi dan ada sekat oembatas anatar kasta)

Begitu keramatnya buku PMP yang entah sekarang ada dimana. Yup bukan masalah bukunya namun isi yang terkandung didalamnya. Pun semua tidak akan berguna bila kita tidak mengamalkanya.

Nilai-nilai Pancasila harusnya dimiliki dan diamalakan setiap waraga negara Indonesia. Agar bangsa yang majemuk ini selalu terjaga dan menjadi satu keaatuan dalam bingkai NKRI.

Sangat penting bagi kita mewarisi  setiap generasi sehingga generasi muda dan gerenasi mendatang pemahaman nilai-nilai Pancasila. Serta memberi contoh kepada mereka seperti apa manusia berpancasila dengan ada atau tiadanya buku PMP. Jadi jangan pernah anda mengaku paling Pancasilais bila prilaku anda jauh dari nilai-nilai Pancasila.