Kata “Azab” Ga Se-Bercanda Itu

Dalam merespon segala kepanikan dan kekacauan dalam kelumit dahsyatnya bencana alam, agaknya selalu mendatangkan pertanyaan dalam benak setiap orang mengenai siapa yang bertanggung jawab. Okelah pertanyaan, tapi sekarang tuh yang lagi booming bukan cuman itu. Seiring dengan bencana alam yang melanda negeri ini, korban jiwa berjatuhan, berbagai kerusakan dan kehancuran terjadi, yang nge-trend malahan kata-kata “azab”. Nah lho nah lho..

Bukan keliru sih, bahwa apa-apa yang dilakukan sama manusia pasti mempunyai pertanggung jawaban. Ada sebab, pasti akan ada akibat, itu jelas. Cuman yang bikin geram itu , ketika hal tersebut malah dibesar-besarkan, atau justru dilebih-lebihkan. Pasalnya, azab juga ga se-bercanda itu. Walaupun sekarang kata itu sering dipakai untuk produksi suatu film di sebuah channel tv, atau sekadar bermunculan di meme-meme yang isinya kadang ya bercandaan, kadang sindiran, anyway, kata azab ini sepertinya uda marak di kalangan masyarakat.

bencana tsunami
bencana tsunami

Baru kemarin kita dihebohkan dengan berita seputar kejadian bencana tsunami yang terjadi di pantai anyer, Banten. Dan, ditambah pula kejadian tsunami ini yang tepat melanda pada saat konser suatu band sedang berlangsung. Walhasil disini timbullah opini masyarakat, ya itu tadi, melontarkan kejadian ini sebagai azab. Maybe yes, maybe no. Ya, kita kan gak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, terburu-buru mengeluarkan kata azab dalam merespon kejadian seperti ini juga sepertinya miris. Secara, lagi banyak korban berjatuhan gitu.

Sebenernya, ini bisa dilihat dari gejala alamnya. Tapi, berhubung saya bukan ahli geografi atau BMKG, jadi saya ambil sudut pandang lain aja. Kalo dilihat dari esensinya, Tuhan menciptakan manusia untuk mencapai kesempurnaan. Segala sesuatu itu memiliki bentuk pergerakan. Dan segala bentuk pergerakan ini arahnya menyempurnakan apa-apa yang sudah Tuhan ciptakan. Beraaatt.

Tapi, manusia sering lupa kalo makhluk Tuhan di bumi ini tuh ya bukan cuman manusia. Ada hewan, ada pohon, ada bulan, ada bumi, ada gunung, ada laut, ada matahari, dan semuanya lah ya ciptaan Tuhan. Nah, semua makhluk Tuhan yang Ia ciptakan ini memiliki nilai kesempurnaan juga pada dirinya dengan berbagai sistem yang dimilikinya. Intinya, ada tujuan mereka diciptakan.

Seseorang disebut sebagai manusia, jika nilai-nilai dan sifat-sifat kemanusiaan ada pada dirinya bukan? sama halnya dengan alam, misalnya seperti gunung, ia disebut sebagai gunung jika mengaktualkan sifat-sifat dirinya sebagai gunung. Gunung berapi, ya memang akan dan harus mengeluarkan api. Kemudian, tsunami, yang memang air atau laut sudah memiliki hukum materi ketika terjadinya pergerakan tanah dari dasar laut.

Walhasil, this based on hukum alam. Cuman terkadang, kita sebagai manusia suka terganggu dengan aktivitas alam ini yang seringkali merugikan kita. Disini terlihat sedikit keegoisan manusia, dengan mengukur segala sesuatu sesuai dengan apa yang menguntungkan dan apa yang merugikan bagi mereka. Ya realistis sihh

Pokonya, ini semua berawal dari lontaran kata azab yang lagi marak. Sehingga kita sebagai manusia jadi enggan untuk berpikir dan introspeksi mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Kita jadi susah memahami, malah justru banyak menghakimi. Saya pun bukan berarti skeptis, saya percaya azab itu ada, cuman bukan itu poin yang musti dibahas sekarang. So, cukup sadari terkait yang terjadi di alam ini, apakah benar itu azab Tuhan atau jangan-jangan kita yang kurang memerhatikan bahkan merusak keseimbangannya?