Bicara tentang kuliner di Indonesia, siapa sih yang gak kenal sama kota cirebon. Secara, Cirebon merupakan salah satu kota yang mewariskan bukan hanya satu, tapi beragam budaya yang membuat kota udang ini memiliki citra dan ciri khasnya tersendiri. Salah satunya, makanan-makanan khasnya yang juga mempunyai gaya dan rasa yang benar-benar otentik. Kalau kalian pernah menemukan empal gentong, nasi jamblang, tahu gejrot, itu merupakan makanan khas dari kota ini ya guys.

Tapi, ada satu lagi makanan yang menjadi identitas kota cirebon, yang mungkin akan sedikit sulit buat ditemuin di kota-kota lain. Jangankan ditemuin di kota lain, ditemuin di daerah asalnya aja udah sangat bersyukur. Kalian tau gak kenapa? karena rupanya makanan yang satu ini punya tradisi jualan yang turun temurun. Jadi, biasanya yang jual ya yang orang tuanya juga berjualan. Sitemnya regenerasi ya. Kan kalau gini, dia eksis apa engga ya tergantung pada generasi selanjutnya mau melanjutkan tradisi apa engga. Belum lagi gaya hidup modern yang dewasa ini semakin mengesampingkan makanan tradisional, gak heran kenapa makanan khas seperti ini sudah jarang ditemuin sekarang.

Oke guys, kita langsung kenalan aja yuk sama makanan nya. Kuliner Cirebon yang berisi lontong, tauge, parutan kelapa, daun singkong, bumbu khas, dan kerupuk. Lalu sentuhan terakhir disiram kuah yang dibuat dari kacang bekaceman/fermentasian. Hmmm kebayang seperti apa? lontong sayur? lodeh? bukan guys.

Makanan ini bernama DOCANG. Yap, singkatan dari “Bodoan Kacang”. Bodoan ini di Cirebon artinya kuliner sayuran berkuah yang dimasak dengan teknik bekacem/fermentasi. Dan bahan pokonya adalah kacang kedelai.

Kalo diperhatiin, semua bahan-bahan docang ini diisi dengan makanan-makanan nabati alias sayur-sayuran dan kacang-kacangan ya guys. Pantesan, docang banyak dijual di pagi hari. Karena ternyata docang sangat cocok buat jadi menu sarapan yang sehat dan tentunya, enak. Harganya pun sangat ramah, satu porsi docang hanya dibandrol dengan harga Rp 5.000 rupiah aja. Itupun udah sama kerupuk semangkuk + teh tawar hangat. Oke punya lah makanan Cirebon yang satu ini.

Lebih dari sekedar kelezatan rasanya, konon, docang mempunyai kisah sejarah pada zaman dahulu, tepatnya zaman para wali. Karena pesona ajarannya yang menyebar sangat cepat di wilayah jawa, para wali juga mempunyai haters guys. Walhasil, ceritanya haters para wali yang masyhurnya merupakan pangeran Rengganis ini, berniat untuk membunuh para wali dengan meracuni mereka melalui makanan-makanan sisa yang ia campurkan dengan racun. Tapi, saat dihidangkan dan akhirnya disantaplah oleh para wali, alih-alih keracunan, para wali malah menyukainya. Racun-racun yang ada di makanan itu gak mempan ngeracunin para wali guys. Hebat banget ya. Nah, dari situlah para wali pun akhirnya minta selalu dibikinin makanan itu, dan terkenal bahwa docang adalah makanan para wali. Jadi, bukan hatersnya para wali ya.

Sebetulnya, ada beberapa versi sejarah kuliner docang. Hanya saja, sejarah ini yang paling populer di kalangan msyarakat Cirebon.

Dengan banyaknya cerita dan legenda mengenai docang, tapi pastinya ia tetap terkenal sebagai makanan lezat khas kota Cirebon yang banyak dicari oleh banyak kalangan. Jadi, jangan ragu lagi buat agendain jalan-jalan ke kota wali ini ya terutama bagi kalian pecinta wisata kuliner.