3000 Hektare Sawah di Cirebon Terdampak Banjir

Cirebonmedia.com – Sekitar 3000 hektare sawah di Kabupaten Cirebon terdampak banjir yang terjadi beberapa hari lalu. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan, daerah terparah yang terdampak banjir terdapat di Cirebon Timur dan Cirebon Utara. “Yang terparah, ada di wilayah Cirebon Timur dan Utara,” ujar Hero, saat membuka turnamen futsal antar wartawan di Cirebon, Rabu (04/12/2016).

Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya kering. Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Sawah terdampak banjir
Sawah terdampak banjir

Herman Khaeron juga berjanji memberikan bantuan terhadap para korban banjir. Namun pihaknya belum mengetahui kerugian yang diakibatkan oleh banjir ini. Tetapi, politikus Partai Demokrat ini mengaku sedang mendata kebutuhan apa yang bisa diperbantukan untuk para petani yang terdampak banjir. “Lagi kita data, kira-kira petani membutuhkan apa,” ujarnya. Ia mengatakan, telah berkomunikasi dengan Drijen Sarana dan Prasarana untuk meminta bantuan alat berat berupa exsavator. Alat itu digunakan untuk mebersihkan saluran yang tersumbat. “Hari ini kalo sudah ditetapkan desanya atau calon penerimanya langsung dikirim exsavator,” katanya. Selain itu, Herman, juga akan memberikan bantuan pompa air untuk mempercepat pengeringian terhadap daerah yang terkena bencana banjir. “Saya juga tadi sudah mengondisikan bantuan pompa air. Jadi nanti untuk daerah-daerah yang tergenang kita pompa dengan pompa air yang bersar, sehingga masyarakat cepat bisa membersihkan rumahnya masing-masing,” jelas Herman.

Hero juga menyampaikan, para petani yang sudah mengasuransikan sawahnya, bisa melakukan klaim asuransi dalam tenpo waktu dua minggu. Dalam asuransi ini, para petani akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6juta untuk setiap hektarnya. “Kalau ada yang sudah diasuransikan, tinggal diklaim saja. Waktunya hanya dua minggu,”kata Hero.