Perbedaan Jenis-Jenis BBM di Indonesia

Tempat Pengisian BBM Pertamina. Sumber : Bumntract

Anda mungkin sudah familiar dengan semua tipe bahan bakar di SPBU. Tetapi, mungkin banyak yang masih belum mengerti apa perbedaan diantara tipe-tipe bahan bakar ini.

Perbedaan mendasarnya terletak pada Nilai Oktan atau RON (Research Octane Number). RON adalah sebuah pengukuran standar dari performa suatu bahan bakar.Semakin tinggi nilai RON akan berdampak baik terhadap kinerja mesin. Karena BBM menjadi lebih lambat terbakar dan tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya, sehingga sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalisir.

Berikut ini 5 Perbedaan Tipe BBM di Indonesia

Premium

Premium atau biasa disebut besin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah diantara BBM kendaraan bermotor yang dipastikan SPBU di Indonesia.

  • Dari Segi Teknologi:

Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.

  • Dari Segi Ekonomi:

Knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (Di Subsidi oleh Pemerintah)

  • Dari Segi Polusi yang Dihasilkan:

Menghasilkan NOx dan COx dalam jumlah besar. Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara. NOx adalah indikator senyawa biner Nitrogen Oksida (Angka x bisa Menunjukkan antara NO / NO2), sedangkan COx adalah indikator senyawa Carbon Oksida (Angka x BIsa menunjukkan antara CO / CO2/ CO3)

  • Dari Segi Pembuatan:

Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0.15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm. (parts per million).

  • Dari Segi Wujud

Berwarna Kuning Bening.

Pertalite

Pertalite merupakan BBM baru berwarna hijau terang yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015, untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON 90. Sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92. Sehingga Pertalite dan Pertamax merupakan bahan bakar yang paling cocok dengan banyak kompresi kendaraan bermotor di Indonesia.

  • Dari Segi Teknologi:

Pembakaran Lebih sempurna daripada Premium karena memiliki RON 90.

  • Dari Segi Ekonomi:

Dibanderol dengan harga lebih murah dari Pertamax dan lebih mahal dari Premium, namun performa lebih bagus pada mesin (dibanding Premium). BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.

  • Dari Segi Polusi yang Dihasilkan:

Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)

  • Dari Segi Pembuatan:

Memiliki kandungan sulfur maksimal 500 ppm (parts per million).

  • Dari Segi Wujud

Berwarna Hijau Terang

Pertamax

Pertamax merupakan BBM berwarna biru-kehijauan yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Pertamax diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsurnya MTBE (Methyl Tert-Butyl Ether) yang berbahaya bagi lingkungan. Pertamax sangat disarankan pada mesin kendaraan bermotor yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI). Bahan bakar yang mempunyai RON 92 juga selain Pertamax adalah Shell Super dan Petronas Primax 92.

  • Dari Segi Teknologi

Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna daripada Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.

  • Dari Segi Ekonomi

BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional

  • Dari Segi Polusi yang Dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.

  • Dari Segi Pembuatan:

Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya.

  • Dari Segi Wujud

Berwarna Biru Kehijauan

Pertamax Plus

Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus berwarna merah dan biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10.5 serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTi), VTI dan turbochargers. Bahan bakar yang mempunyai RON 95 juga selain Pertamax Plus adalah Shell Super Extra dan Petronas Primax 95.

  • Dari Segi Teknologi

Pembakaran lebih sempurna karena memiliki RON 95. Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan. Pertamax Plus juga dapat melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.

  • Dari Segi Ekonomi

BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga minyak internasional.

  • Dari Segi Polusi yang Dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.

  • Dari Segi Pembuatan

Mengandung Toluene sebagai peningkat oktannya.

  • Dari Segi Wujud

Berwarna Merah

 

Sumber : perspektifofficial

Oleh : Faisal (SMKN 1 Palasah)