Perkembangan Otomotif di tahun 2018

Sejumlah inovasi teknologi diperkirakan akan merubah industri otomotif di tahun 2018. Diperkirakan bahwa seiring meningkatnya perkembangan akan teknologi berikut maka pelaku di industri otomotif akan merespons perilaku konsumen, menjalankan kemitraan dan mendorong perubahan yang menyeluruh.

Industri otomotif telah banyak berubah sejak awalnya, namun selalu mencerminkan kemampuan untuk berubah dan berinovasi dengan baik. Digitalisasi, otomatisasi yang meningkat dan model bisnis baru telah merubah berbagai industri lain (seperti jasa transportasi atau pariwisata sebagai contohnya), dan tren sama menyentuh industri otomotif juga.

inilah sejumlah tren industri otomotif lainnya yang berasal dari fenomena disruption dan layak diperhatikan para pelaku industri serta pecinta otomotif di 2018.

Kendaraan yang saling terkoneksi (Connected cars)

Connected Car. Sumber : Aria Systems

Dengan kendaraan yang terkoneksi maka sesama pengemudi dapat berbagi informasi tentang kondisi perjalanan, cuaca, kecepatan di jalan dan kecelakaan sebagai contohnya. Ini adalah awal dari penggunaan teknologi V2V (vehicle-to-vehicle communication), yang menghubungkan satu kendaraan dengan lainnya seperti menggunakan WiFi. Kelak teknologi ini akan menjadi fitur standar dalam setiap kendaraan roda empat.

Empat pabrikan mobil dunia diketahui tengah giat mengembangkan teknologi ini, yaitu General Motors, BMW, Toyota dan Audi; selain pabrikan otomotif raksasa teknologi informasi seperti Samsung, Microsoft dan Google juga aktif dalam pengembangannya.

Suatu anomali mengetahui bahwa diantara pengembang teknologi ini berdasarkan negara, Tiongkok berada di antara urutan teratas (#2). Patut dicatat bahwa keterlibatan universitas di Tiongkok hampir sebanyak peran UMKM yang turut bergerak di bidang ini. Peran UMKM sepertinya cukup besar, dan ini tercermin dari Jerman yang memimpin inovasi in di Eropa, yang mayoritas pemain di bidang ini merupakan usaha-usaha kecil dan menengah.

Salah satu perusahaan yang layak diperhatikan perkembangannya adalah startup bernama Mojio yang bermarkas di Kanada. Mojio menyediakan landasan teknologi yang terkemuka dalam menghubungkan satu kendaraan dan lainnya dengan solusi aplikasi yang disesuaikan dengan mitra mereka. Mojio telah bekerjasama dengan sejumlah operator telekomunikasi seperti Bell Canada, Deutsche Telekom, T-Mobile dan TELUS. Tahun 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 15 juta dari Amazon Alexa Fund dan Deutsche Telekom, dan di tahun ini mendapat pendanaan tambahan sebesar USD 30 juta untuk pengembangan selanjutnya dari investor baru.

Di dunia akademis, adalah University of Southern California yang telah menerima dana hibah di AS yang terbesar untuk pengembangan komunikasi antar kendaraan.

Smart Internet of Things (Smart IoT)

Salah satu landasan utama teknologi kendaraan saling terkoneksi adalah Smart IoT, yang memungkinkan contohnya, fungsi parkir yang otomatis, atau fungsi cruise control yang adaptif. Dalam waktu tidak lama, hampir semua pabrikan otomotif akan menyediakan fitur ini di semua kendaraan yang baru.

Pabrikan asal Amerika Serikat, Ford telah mengumumkan rencana pengembangan produksi kendaraan swakemudi secara massal hingga 2021. Sedangkan perusahaan teknologi bernama besar seperti Microsoft, Google, IBM juga merupakan pemain di pengembangan Smart IoT di industry otomotif. Tesla dan Google adalah nama-nama lain yang tengah berusaha memproduksi kendaraan swakemudi yang kelak akan memenuhi sejumlah aturan berkendara di jalan umum.

Terjadi kerjasama yang menarik antara berbagai pemain teknologi dan otomotif, di mana di satu sisi contohnya terdapat perusahaan seperti Ford bekerja sama dengan  sesama pabrikan otomotif yaitu Tesla, Audi, VW, BMW dan Volvo, serta berkolaborasi dengan sektor akademis seperti MIT.

Dari dunia startup, salah satu innovator di dunia IOT adalah Litmus Automation. Dengan landasannya, berbagai jenis perangkat dapat disambungkan dengan aplikasi-aplikasi komersial lainnya. Penerapan solusi-solusinya antara lain adalah interaksi antara kendaraan terknoneksi dengan gawai yang dipakai, pengelolaan armada kendaraan, berbagi pengunaan kendaraan serta solusi untuk pemeliharaan kendaraan.

Fenomena kendaraan terkoneksi dan penggunaan Smart IoT di dalam kendaraan memang belum terjadi secara komersial. Namun sejumlah pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi informasi tengah berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama menghadirkannya di pasar. Hal ini tercermin dari adanya 300  lebih paten yang telah dikembangkan oleh perusahan-perusahaan.

Blockchain

Blockchain Tracker. Sumber : PYMNTS

Pada intinya, blockchain memungkinkan otentikasi yang independen dari suatu proses (awalnya untuk transaksi keuangan, sebagaimana penggunaan crypto currency seperti Bitcoin). Adanya otentikasi yang independen ini memungkinkan penerapan-penerapan baik dalam distribusi dan logistik dari industri otomotif dan turunannya seperti jual beli suku cadang, terjaminnya pemeliharaan berkala dan juga keamanan berbagai transaksi pembayaran.

Sejumlah pemasok otomotif telah mulai menggunakannya dalam rantai suplai di tahun 2017 dan potensi pengembangannya amat besar. Keunggulan dari penerapan blockchain dalam rantai suplai adalah menciptakan iklim yang terpercaya, bebas dari pemalsuan tanpa perlu mengandalkan fungsi kontrol yang tidak mandiri.

Penerapan nyata antara lain adalah kerjasama Microsoft dengan Renault menciptakan aplikasi berbasis blockchain yang menyimpan seluruh data tentang kendaraan dalam buku pemeliharaan yang tidak dapat dipalsukan atau dimanipulasi isinya.

Dalam hal penerapan blockchain di industry otomotif, sepertinya Amerika Serikat masih memimpin jauh dari negara lainnya, seperti Jerman dan Inggris yang jumlah inovasi terkaitnya.

Analisa prediktif menggunakan Big Data

Penggunaan Big Data atau pengumpulan informasi dalam skala yang sangat besar dan luas telah menjadi suatu kenyataan dalam banyak industri tidak terkecuali di dunia otomotif. Menggunakan serangkaian teknik seperti penambangan data, modelling, kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan lainnya guna menganalisa data tersedia untuk meramalkan peristiwa di masa depan.

Teknologi seperti itu sangat bermanfaat dalam hal menekan risiko-risiko yang timbul, terlebih pada suatu sistem dimana semua kendaraan akan terkoneksi satu sama lainnya, dan berbagi informasi.

Penerapan lainnya adalah dengan membantu konsumen guna menentukan pilihannya dalam berkendara. Dengan informasi yang ada, konsumen dapat mencari premi asuransi yang lebih murah baginya, serta mengantisipasi kendaraan yang mogok atau bahkan menghindarinya sama-sekali dengan sistem pemeliharaan berkala yang lebih menyeluruh.

Dalam hal ini, pabrikan besar dari Amerika Serikat seperti Ford dan General Motors menggandeng sejumlah kampus, antara lain University of Michigan guna memprediksi respons dari gerakan manusia (dalam hal ini, pandangan mata pengendara mobil guna merancang kendaraan yang lebih sesuai. Sementara perusahaan teknologi informasi IBM mengembangkan paten yang dapat membuat perkiraan untuk pemeliharaan kendaraan secara otomatis.

3D Printing

Proses di belakang 3D Printing adalah guna menciptakan obyek tiga dimensi dimana bahan dasarnya dibentuk dari rancangan yang dihasilkan dan dikontrol oleh sebuah komputer. Tidak terbatas bentuk serta tingkat kerumitan benda yang hendak direproduksi rancangannya itu.

Antara tahun 2015-2017 saja, tercatat lebih dari 800 dokumen pengembangan teknologi 3D Printing di industry otomotif, yang merupakan peningkatan lebih dari 330 persen dibanding 3 tahun sebelumnya. Pabrikan Ford antara lain di bulan Maret 2017 diberitakan akan menggunakan teknik 3D Printing untuk pembuatan komponen penting kendaraan yang dibuatnya. Sedangkan untuk urusan pembuatan prototipe kendaraan, Ford telah menggunakan teknologi ini selama 20 tahun terakhir, demi mengurangi waktu rancangan.

Keunggulan yang diperoleh dari penggunaan 3D Printing dalam manufaktur kendaraan seperti akurasi dan penggunaan bahan-bahan yang ringan sayangnnya diimbangi dengan tingkat kecepatan yang rendah. Sehingga, pada saat ini, produksi masal komponen kendaraan masih sangat terbatas.

Akan tetapi seiring perkembangan teknologi yang ada, maka proses ini bukan saja dapat menggunakan materi yang lebih kuat, namun kecepatan produksinya pun akan semakin cepat. Dilansir dari situs Machine Design, suatu perusahaan bernama Vader Systems menggunakan alat yang dapat mengatur bukan saja posisi bahan dasar yang dipakai dalam proses produksi tetapi volumenya juga – hal yang sukar dilakukan secara presisi sebelumnya. Dalam beberapa tahun saja, diperkirakan bahwa kecepatannya akan semakin bersaing dengan proses manufaktur konvensional. Selain itu, kemampuan untuk mencetak dengan bahan dasar baja dan logam lainnya.

Penggunaan proses 3D Printing bagi badan kendaraan bukan saja dapat meningkatkan tingkat keamanan yang lebih baik, akan tetapi dapat menyesuaikan juga dengan selera konsumen. Contohnya kendaraan dengan rangka dan mesin yang orisinal, dapat digonta-ganti karoserinya dengan proses yang relatif mudah, sehingga kendaraan tetap terlihat baru dan berbeda.

 

Sumber : Linknovate

Oleh : Faisal (SMKN 1 Palasah)