Terasi Khas Cirebon

Terasi merupakan hasil olahan  dari ikan kecil-kecil atau disebut rebon. Makanan khas Cirebon ini memiliki Bau khas yang  dapat menambah selera makan, selain baunya yang unik, terasi memiliki cita rasa yang khas seperti baunya. Akan nikmat jika disantap dan disajikan sebagai pelengkap menu makanan.

Terasi banyak diproduksi masyarakat pesisir di Indonesia. Salah satunya tentu, Cirebon. Kota yang juga dikenal dengan kualitas dan kesedapan terasinya ini bahkan sering menjadi rujukan untuk para pemburu salah satu bahan tambahan pembuatan sambal tersebut.

Terasi dihasilkan dari fermentasi udang atau rebon yang diolah dengan bumbu – bumbu lain. Bentuknya padat dengan tekstur agak kasar dan berwarna cokelat keunguan. Ciri khas terasi adalah aromanya yang agak tajam dan rasanya gurih.

Terasi banyak diproduksi di daerah pesisir Jawa. Ada sebuah kawasan di Bangka paling populer dengan terasi yang sangat enak karena memakai udang dan rebon segar.

Biasanya dijual dalam bentuk bulat atau segi empat panjang, dibungkus daun pisang, plastik atau kertas. Kadang, ada juga jenis terasi yang berbentuk butiran kasar dan dikemas dalam botol plastik. Ada juga jenis terasi matang yang sudah dipanggang dalam oven.

Berikut adalah tentang terasi.

Asal mula nama terasi

Terasi berasala dari kata “terasih” yang artinya suka , nama tersebut berasal dari cerita Prabu Siliwangi yang menyukai hasil nelayan pada abad ke 14. Saat itu, ia bersama istrinya mengunjungi Pedukuhan Lemah Wungkuk, Cirebon. Hasil nelayan itu berupa rebon atau udang kecil, karena wilayah tersebut masih kekuasaannya, Prabu Siliwangi atau pangeran Walangsungsang meminta upeti setiap tahun, pedukuhan tersebut harus membayar upeti dengan sepikul bubukan rebon yang sudah halus dan dibentuk menjadi gelondongan.

Manfaat Terasi

Bahan baku pembuatan terasi diantaranya udang kecil-kecil atau disebut rebon, mengandung protein, kalsium dan yodim yang cukup tinggi. Selain itu, protein pada terasi baik untuk pertumbuhan tulang. Konsumsi makanan ini dapat membantu mengatur kadar kolesterol di dalam darah karena menagndung banyak kalsium. Agar pemanfaatan lebih optimal, konsumsi terasi sebaiknya diimbangi dengan makanan yang kaya akan fosfor, seperti sayuran dan buah-buaan.

Cara membuat terasi di rumah

Terasi merupakan hasil fermentasi dari rebon, untuk itu dibutuhkan ketekunan dan kesabaran. Namun sebenarnya anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan pilihan dan tanpa bahan tambahan bahan apapun.

Bahan-bahannya:

  1. Ikan atau Udang
    Untuk terasi ikan biasanya menggunakan ikan kecil – kecil dan sejenisnya, yang harus dibuang kepalanya terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Adapun jika akan membuat terasi udang maka rebon dapat digunakan.
  2. Garam
    Dalam pembuatan terasi, garam ini mempunyai manfaat ganda yaitu :
    1. Sebagai pemantap cita rasa terasi.
    2. Sebagai bahan pengawet (pada konsentrasi 20 % ; 2 ons per kg bahan baku).
  3. Pewarna
    Bahan pewarna ini diperlukan untuk memperbaiki penampilan produk terasi ; sebaiknya digunakan   pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (Standar Industri Indonesia/Sll).
  4. Kantong Plastik/wadah
    Dibuat rangkap dua, yang pertama bagian dalam untuk melindungi terasi sekaligus menahan bau agar tidak menyebar. Adapun yang kedua bagian luar digunakan untuk menyempurnakan bungkusan pertama sekaligus untuk menuliskan merek.

Cara Membuat:

Dengan bahan 1 kg udang rebon, 200 gram garam dan pewarna makanan secukupnya. Anda cukup mencucinya terlebih dahulu, kemudan rebus bersama 150 gram garam kemudian jemur dibawah sinar matahari selama satu hari.

Setelah dijemur, barulah ditumbuk hingga halus dan jemur kembali sampai kering. Lalu, tumbuk lagi dengan 50 gram garam hingga benar-benar halus menggumpal. Lalu cetak sesuai selera dan simpan hingga proses fermentasi selesai dengan ciri aroma khas keluar.

Tips dalam pembuatan terasi:
  • Agar tahan lama dan tidak menebarkan bau tajam. Sebaiknya simpan terasi dalam wadah bertutup dalam keadaan mentah atau matang.
  • Kualitas terasi bisa dilihat dari harganya. Terasi  yang berkualitas bagus harganya relatif lebih mahal.
  • Pada saat membeli, periksa kemasan terasi, pilih yang terbungkus daun pisang atau plastik dalam keadaan utuh  kemasannya dan tidak ada bagian yang rusak.
  • Terasi yang enak dan baru beraroma segar khas udang atau rebon. Jika trasi mengeluarkan aroma busuk atau  kurang sedap berarti kualitasnya sudah turun atau kurang bagus.
  • Dalam  proses fermentasi terasi sudah diberi garam, karena itu kurangi jumlah garam jika masakan memakai terasi.
Sambal-Olahan terasi. Sumber: Kompas

Aneka olahan terasi

Terasi biasanya dibuat sambal, ada banyak macam sambal yang berbahan terasi. Sebelum diolah, terasi sebaiknya di goring, dibakar atau di kukus. Olahan sambal berbahan terasi bisa ditumis, dan mentahan. Selain sambal, terasi juga bisa digunakan untuk bumbu-bumbu masakan tertentu. Diantaranya untuk olahan ikan, ayam sayuran, nasi goring dan lainnya.

Dikutip dari: setaranews, google
Dikutip Oleh : Nurfadhilah, SMKN 1 Palasah