Pertanggung Jawabkan Kesalahanmu dalam Memilih Jurusan

“Gue udah kuliah, udah semester tua juga, dan gue baru sadar kalau gue salah masuk jurusan. Gue baru tahu kalau hobi, minat, dan kapasitas gue nggak ada kaitannya dengan jurusan yang gue pilih sekarang”.

“Santai mamangku, tarik napas dalam-dalam dan buang dari depan jangan buang dari samping apalagi dari atas. Rileks, nikmatilah segarnya udara sejuk siang hari di tengah kemacetan ini”.

Semua orang tentu menginginkan hidup yang ideal. Lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan, kuliah di jurusan yang tepat, lulus cumlaude, dapat tempat kerja yang enak, dapat gaji gede, jadi orang sukses, kaya raya, dan meninggal dengan khusnul khotimah kemudian bisa masuk surga tanpa hisab.

Tapi hidup tidak akan semulus jalanan di Rusia, dan tidak semudah menjebol gawang David de Gea di Piala Dunia. Dinamika yang terjadi di lapangan tidak selamanya sesuai dengan apa yang kita rencanakan.

Jadi gimana kalau kondisinya kita sudah semester tua, sangat tua dan uban tumbuh di mana-mana, dari badan pun sudah tercium bau tanah. Bahkan ketika datang ke kampus, semua adik kelas sungkem dan cium tangan sampai ada yang meminta doa agar cepat lulus dan berkah dalam hidupnya.

Tapi masalahnya, belum nampak tanda-tanda bahwa kita akan segera lulus dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, teman-teman yang dulu seperjuangan pun sudah lulus meninggalkan kita, bahkan mantan sudah pada melayani suami dan anak-anaknya. Dan parahnya lagi, kita baru sadar bahwa kita ternyata salah masuk jurusan. Kita bagaikan selembar kertas tisu yang terkulai lemas tak berdaya di samping toilet kampus. Mengenaskan!

Kita pasti selalu berharap kita tidak dalam keadaan seperti demikian. Semoga semuanya lancar, aman dan terkendali dan akhirnya khusnul khotimah masuk syurga tanpa hisab. Tapi jika memang (kebetulan) keadaannya seperti kemudian.

Jika kamu baru menyadarinya sekarang, itu adalah musibah. Kemarin-kemarin kemana aja? Kenapa baru sadar sekarang? Dan itu artinya ada space waktu yang selama ini tidak kamu optimalkan dengan baik dan kamu salah mengisinya. Maka :

  1. Menangislah sejadi-jadinya
  2. Segeralah bertaubat mengingat segala kesalahan kita di masa lalu
  3. Minta maaf jika mempunyai salah kepada sesama manusia terutama kepada orang tua dan keluarga
  4. Dan segera move on jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan

Saatnya Mengambil Keputusan

Saatnya kamu ambil keputusan untuk segera bergerak. Bergerak untuk mengambil tindakan yang bisa kamu pertanggung jawabkan. Mungkin akan sulit, tapi harus tetap dihadapi. Saatnya kamu mengambil keputusan untuk lanjut dalam perjalanan di jurusanmu atau berbelok arah menuju jurusan yang kamu inginkan.

Kalau yang kamu inginkan adalah menyerah, menyerahlah saat ini dan segera memulai perjalanan baru. Dan jika yang kamu inginkan adalah terus maju, maka majulah tanpa ragu dan selesaikan segala sesuatu yang selama ini kamu tunda.

Tidak ada yang salah pada kedua pilihan tersebut. Semuanya sah dan benar asalkan mau siap dengan segala konsekuensinya. Jika memang kamu rasa jurusan yang sekarang benar-benar jauh dari cita-cita, minat dan kapasitas kamu. Silakan kamu boleh berbelok atau berhenti dari hirup pikuk perkuliahan menuju dunia wirausaha yang kamu ciptakan dan bebas melakukan apa pun di dalamnya.

Jangan Biarkan Waktumu Terbuang Sia-sian untuk Kedua Kalinya

Tapi ingat, jangan biarkan waktu kamu terbuang sia-sia lagi. Ingat, waktu dipertaruhkan di sini. Bisa jadi, orang lain dengan waktu yang sama telah berhasil melakukan hal besar, tapi kamu masih stag di situ dan bingung apa yang akan diperbuat. Jadi segeralah. Dan jika kamu rasa jurusan saat ini masih memungkinkan kamu untuk meju, maka majulah. Tidak sedikit orang yang sukses padahal sebelumnya mereka menyangka salah memilih jurusan. Ingatlah, Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Mungkin memang harus seperti itu jalannya.

Ya apapun itu, semuanya bisa saja benar. Yang salah adalah ketika kamu hanya berdiam tanpa berbuat apa-apa. Kamu mengasihani diri sendiri dan mungkin menyalahkan orang lain atau bahkan sisitem yang ada. Kamu mungkin berharap supaya datang keajaiban dan tiba-tiba kamu lulus dengan nilai memuaskan.

Tidak kawan, segeralah mengambil keputusan dan segeralah bergerak! Ingat, jalanmu masih panjang. Jangan berhenti di tengah jalan terlalu lama. Teruslah berjuang, pertanggung jawabkan kesalahanmu!

Penulis : Afip Maulana