Pneumonia VS Corona, Apa Bedanya?

Satu pasien yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meninggal dunia. Saat masuk ke RSPI pada Rabu (11/03) pasien tersebut sudah dalam kondisi pneumonia berat.

Pneumonia

Sebenarnya apa sih penyakit pneumonia? Pneumonia adalah suatu infeksi yang terjadi pada jaringan dan kantung udara (alveoli) di paru-paru. Saat kantung udara tersebut dipenuhi cairan atau nanah, bisa menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan dalam bernapas.

Gejala apa saja yang timbul karena penyakit pneumonia?

Berikut adalah gejala pneumonia ringan hingga yang sifatnya mengancam jiwa:

  • Batuk berdahak
  • Demam
  • Berkeringat atau kedinginan
  • Sakit dada yang parah saat bernafas atau batuk
  • Sering merasa lelah
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala

Gejala lain bisa bervariasi sesuai dengan usia dan kesehatan secara umum:

Anak-anak di bawah 5 tahun mungkin bernapas dengan cepat. Bayi mungkin tidak memiliki gejala, tetapi kadang-kadang mereka dapat muntah, kekurangan energi, kesulitan minum atau makan.

Apakah pneumonia menular? Kuman penyebab pneumonia dapat menular. Hal ini berarti penderita bisa saja menyebarkan penyakitnya ke orang lain. Pneumonia dapat menular ke orang lain melalui inhalasi tetesan udara dari bersin atau batuk. Kamu juga bisa terkena pneumonia dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi bakteri atau virus penyebab pneumonia.

Pengobatan Pneumonia

Antibiotik oral dapat mengobati sebagian besar kasus pneumonia bakteri. Akan tetapi antibiotik tidak dapat bekerja pada kasus pneumonia yang disebabkan karena virus sehingga pasien diberikan anti virus. Dan anti jamur diberikan untuk melawan pneumonia yang disebabkan karena jamur.

 

Coronavirus

Sedangkan Coronavirus (CoV) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit flu hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel Coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Gejala virus corona

Tanda-tanda umum infeksi virus corona:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak nafas dan kesulitan bernafas

Dikutip dari WHO, pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan penumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.

Pencegahan virus corona

Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah selalu mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, memasak daging dan telur hingga matang serta hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

Apakah virus corona bisa disembuhkan?

Dikutip dari Reuters, Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan sedikitnya 15 petugas medis di Wuhan terinfeksi virus tersebut.

Sedangkan menurut Diah Handayani, dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menegaskan bahwa semua virus corona, termasuk virus corona 2019-nCoV belum ada obatnya.

Meskipun virus corona memiliki risiko kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan dengan orang yang terjangkit dan kemudian sembuh.

Bagaimana penanganannya jika terkena virus corona?

Prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap virus corona adalah dengan menempatkannya dalam ruangan isolasi. Tujuannya agar penularan ke orang lain dapat dicegah.

Jadi, kata Diah, proses pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

“Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam diberi obat anti demam,” katanya.

Jika terduga masih menunjukkan gejala awal, Diah mengatakan pasien akan mendapatkan obat demam, batuk dan fli serta dukungan makanan yang sehat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus corona.

Sumber: Detik Health