Kiat untuk Membantu Kamu Bekerja Cerdas, Bukan Keras

Otak kamu adalah mesin yang luar biasa, penuh dengan lapisan-lapisan potensial yang menunggu untuk dibuka dan diakses. Dalam era pekerjaan yang super sibuk ini, sangat mudah kita berpikiran bahwa kerja keras dan konstan adalah etos kerja yang dibutuhkan.

Salah satu tanda jelas dari seseorang yang bekerja cerdas adalah bahwa mereka tidak bekerja lebih banyak dari orang lain. Orang-orang yang bekerja cerdas tidak perlu menghabiskan lebih banyak jam kerja – mereka telah dengan bijaksana menghabiskan waktu kerja yang didelegasikan dan juga telah dengan bijaksana memanfaatkan waktu di luar jam kerja.

Penelitian telah menunjukkan bahwa otak kita didesain untuk bekerja lebih cerdas dibanding keras – kita hanya harus bersedia untuk mengubah kebiasaan kita seputar cara bekerja dan belajar. Jika kamu siap untuk mengubah pola kamu dan mulai membuat kemajuan nyata melalui optimalisasi cara kamu bekerja serta meningkatkan efektifitas waktu yang digunakan.

Beristirahatlah

Penelitian memberitahu kita melalui ritme ultradian bahwa otak kita hanya bisa fokus tanpa istirahat selama sekitar 90 menit. Jika kita perlu mengambil istirahat kecil, mungkin 15 menit atau lebih setiap 90 menit bekerja, maka kita akan menyegarkan dan mempertajam otak kita. Sebuah periode istirahat kecil dari otak akan membantu otak untuk mengatur ulang fungsinya bahkan pada tingkat yang lebih tinggi setelah kita membeli bekerja sehabis istirahat.

Lakukan Kreatifitas

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki hobi kreatif di luar tempat kerja tampil lebih baik ketika mereka bekerja. Orang-orang ini lebih siap untuk kreatif memecahkan masalah di tempat kerja.

Mengatur Ulang Daftar Pekerjaan yang Harus Dilakukan (To Do List)

Idealnya kamu harus menulisnya pada malam sebelum pekerjaan dimulai. Tapi begitu kamu memilikinya, daftar pekerjaan ini belum akan membantu kamu untuk bekerja lebih cerdas. Sebaliknya, mulailah daftar kamu dengan hal-hal yang paling penting untuk dilakukan pertama kali. Cobalah untuk membatasi hal-hal yang paling penting sebanyak 3 pekerjaan selama satu hari. Setelah itu baru dilanjutkan dengan tugas-tugas yang tidak sepenting 3 pekerjaan tadi. Energi segar kamu di pagi hari harus digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, sementara kamu dapat menangani tugas-tugas yang lebih mudah di kemudian hari.

Buat Batasan

Jangan bersedia bekerja sepanjang waktu, tetapkan batas-batas mengenao berapa banyak kehidupan pribadi kamu masuk ke dalam pekerjaan, begitu juga sebaliknya. Jangan menjawab email kerja ketika kamu telah berada di rumah dan juga tidak membiarkan hal-hal rumah tangga untuk menggangu pekerjaan terus menerus.

Identifikasi sang pembuang waktu, apakah kamu menemukan bahwa kamu diam bekerja dan masuk ke media sosial terlalu sering? Atau mungkin kamu terlibat dalam percakapan non-pekerjaan terlalu gampang dan terlalu lama? Identifikasi hambatan yang datang antara kamu dan produktifitasmu serta hilangkan mereka. Kamu dapat mengejar ketertinggalan dengan media sosial dan percakapan di waktu berikutnya, waktu yang memang telah kamu sisihkan.

Penulis : Afip Maulana
Sumber : www.akuinginsukses.com