Apa Peranan Analytics Dalam Perusahaan

Bams Putra Bams Putra
  • 3 tahun
  • 426
  • 0

Salah satu terobosan besar yang terjadi di dunia bisnis saat ini mungkin adalah penggunaan analiytics. Pemanfaatan data kini menjadi sangatlah vital. Kita dituntut untuk benar – benar familier dalam penggunaan data untuk membuat sebuah produk yang dapat diterima oleh pengunanya.

Selain itu, perkembangan pasar yang pesat berkat globalisasi serta jumlah perangkat digital yang terhubung memudahkan kita dalam mengumupulkan data. Tool yang digunakan pun telah semakin beragam serta berkembang dengan cepat.

Karenanya, peran analytics sebagai sebuah alat untuk mengolah data adalah sebuah kemampuan wajib untuk dimiliki oleh semua pihak yang terlibat dalam pembuatan sebuah produk.

Dalam artikel kali ini, penulis ingin memberikan beberapa kegunaan analytics dalam sebuah perusahaan. Dengan pemahaman data yang lebih baik, diharapkan dapat tercipta produk yang dapat diterima dengan baik oleh pengguna nya.


Memahami Perilaku Pengguna dan Konsumen

Pada dasarnya, analytics digunakan untuk memahami perilaku pengguna dan konsumen ketika sedang memakai produk.Dengan analytics, kita jadi mengetahui fitur mana yang paling banyak diminati atau tidak diacuhkan oleh pengguna. Selain itu, analytics juga akan membantu kita untuk membuat sebuah fitur yang yang tepat guna.

Sebelum kamu benar-benar menggelontorkan sebuah fitur ke dalam produk, lihatlah terlebih dahulu data perilaku dari pengguna. Apakah mereka benar-benar menyukai fitur tersebut atau tidak. Jika tidak, mungkin saja kamu akan membuang sumber dayamu untuk hal yang nihil.


Mengukur Perkembangan Produk

Ketimbang mengira-ngira fitur terbaik dari roadmap kompetitor, kami lebih memilih data dari pengguna untuk membuat fitur. Berdasarkan data tersebut, kami akan membuat berbagai fitur dan mengukur efektivitasnya kembali lewat feedback dari pengguna.

Dengan bantuan data, anda akan dengan mudah memantau perkembangan sebuah produk. Apakah sebuah fitur benar-benar dibutuhkan atau tidak. Jika tidak dibutuhkan, buang. Jika dirasa perlu, adopsi. Dengan ini produk akan terus berkembang tanpa adanya spekulasi yang tidak perlu.


Membutikan Ide Produk Benar – Benar Bekerja

A/B testing tidak perlu dilakukan untuk semua ide yang kamu miliki. Tetapi apabila dibutuhkan sebuah pengambilan keputusan terhadap hal yang melibatkan risiko tinggi dan/atau biaya operasional besar—atau membutuhkan perubahan dari perilaku pengguna—metode ini dapat menjadi sebuah solusi yang cukup efektif.

Bahkan ketika volume traffic membuat upaya pengumpulan hasil statistik menjadi sulit atau menghabiskan terlalu banyak waktu, kamu dapat tetap mengumpulkan data riil dari prototipe langsung (live-data prototype) guna mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan.


Mendukung Pengambilan Keputusan

Data memang bukanlah segalanya, akan tetapi kita tidak dapat menutup mata bahwa data dapat membantu kita untuk mengambil keputusan. Dengan dukungan data, sebuah opini tidak hanya menjadi asumsi kosong yang—mungkin saja—tidak dapat menghadirkan sebuah keputusan tepat bagi organisasi.

Hal sama juga berlaku dalam pengembangan produk. Apabila menurut seseorang sebuah fitur dapat tepat guna, belum tentu menurut data di atas kertas.


Di dalam iklim bisnis seperti sekarang ini, kita tidak bisa menerka apa saja yang akan terjadi. Karenanya dengan memanfaatkan analytics, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengambil setiap keputusan secara tepat dan efektif berdasarkan data yang terkumpul.

Apakah kamu memiliki cerita menarik seputar penerapan analytics di perusahaan? Atau ingin berbagi kisah sukses ketika berhasil mengambil keputusan berdasarkan data? Bagikan kepada kami di kolom komentar!

 

(Diedit oleh: Bams Putra)

Sumber: Techinasia