PLUS MINUS BISNIS WARALABA

Cirebon Media – Mungkin sebagian orang berpikir, menggeluti bisnis dengan sistem waralaba jauh lebih nyaman daripada membangun bisnis sendiri, karena harus memulainya dari awal. Dikutip dari the companywarehouse.co.uk, ada beberapa kelebihan dan kekurangan bisnis waralaba. Pertama, Bisnis waralaba memberikan keuntungan karena di bawah bendera bisnis lain yang sudah punya reputasi. Ide, cover dan manajemennya sudah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru. Selain itu, sudah pasti dikenal masyarakat, sehingga pemasaran cenderung lebih mudah, karena jika kita membangunnya dari awal, maka diperlukan biaya dan tenaga ekstra agar bisa cepat dikenal. Kedua, manajemen finansial juga lebih mudah. Umumnya investor akan lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang kuat dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dalam bisnis waralaba, sistem manajeman finansial sudah di tetapkan oleh pemilik waralaba, sehingga kita tidak dipusingkan lagi seperti membangun bisnis baru. Kerjasama bisnispun telah terbangun. Seperti, kerjasama dengan pemasok bahan baku, promosi dan juga pemasaran. Belum lagi dukungan jarinngan dan keamanan yang lebih kuat. Tapi apakah kita pasti mendapatkan untung besar dari itu? pada kenyataannya, hal itu belum tentu terjadi. Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kontrol pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem sudah ditentukan oleh pemilik. Ruang gerak juga jadi terbatas. Ide-ide dan berkreatifitas tidak bisa dilakukan, karena pasti ada perjanjian-perjanjian khusus yang mengikat. Untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan, tentunya setiap pengusaha ingin menggunakan modal yang kecil, caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah. Salah satu kekurangan terbesar dari bisnis waralaba adalah, tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang kita kelola. Selain itu, biaya awal untuk membeli waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba. Belum lagi untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapat. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini….wow… masih tertarik?

Oleh :  Gusti tian